Pernyataan Sikap : AMP Komite Kota Yogyakarta
" TARIK MILITER (TNI-POLRI) DARI SELURUH TANAH PAPUA "
Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) |
Sejak dua bulan terakhir ( Mei – Juni 2012 ) ini saja tercatat berbagai
kasus kekerasan berupa penembakan oleh Aparat Militer Indonesia terhadap
Rakyat Papua yang menelan puluhan korban meninggal dan luka – luka,
beberapa kasus penembakan yang di lakukan oleh Aparat Militer Indonesia
dalam dua bulan terakhir ini diantaranya : 1) Penembakan yang dilakukan
oleh TNI terhadap 1 Orang massa KNPB pada tanggal 1 Mei 2012, korban
ditembak setelah ia bersama rekan – rekannya pulang seusai mengikuti
aksi demo Hari Anegsasi di Jayapura, 2) Penembakan yang dilakukan oleh
Polisi terhadap 5 Rakyat Papua di daerah Penambangan Liar Degeuwo, 4
orang kritis dan 1 meninggal dunia, penembakan terhadap 5 warga Papua di
Degeuwo ini dilakukan oleh aparat Kepolisiaan untuk melindungi
Penambangan Liar yang ada di sana, 3) Penembakan yang dilakukan oleh TNI
dan Polisi terhadap massa Aksi KNPB ketika hendak melakukan Aksi Demo
di Jayapura ( Sentani ) pada tanggal 4 juni 2012, dalam kasus ini
terdapat 2 orang korban meninggal dunia, belasan lainnya luka – lukan
dan puluhan orang lainnya di tahan oleh Polisi, 4) Penyerbuan dan
penembakan yang dilakukan oleh TNI Batalion 756 Wamena terhadap
masyarakat di kampung Honelama, Wamena, Jayawijaya - Papua pada tanggal 6
juni 2012, dalam kasus penyerbuan dan penembakan yang dilakukan TNI ini
terdapa 4 korban orang dewasa dan 1 orang anak kecil. Selain menembaki
warga setempat, TNI pun melakukan pembakaran dan pengerusakan rumah –
rumah warga setempat. Selain itu TNI pun melakukan penangkapan dan
penahanan terhadap puluhan warga setempat, 5) Penembakan yang dilakukan
oleh oknum Polisi terhadap seorang pemuda Papua bernama Teju Tabuni 17
tahun di Jayapura pada tanggal 7 Juni 2012, 6) Penembakan yang dilakukan
oleh Polisi terhadap warga Papua di Serui, dalam kasus ini terdapat 1
orang meninggal dunia ditembak Polisi, selain itu polisi juga melakukan
pembakaran rumah – rumah warga setempat.
Selain beberapa kasus diatas, beberapa kasus teror yang sering terjadi
di Papua belakangan ini, didalangi oleh Aparat Militer Indonesia yang
sengaja ingin mengkambing hitamkan gerakan perlawanan yang dilakukan
oleh Rakyat Papua. Dari beberapa bukti – bukti proyektil peluruh yang
diambil dari tubuh korban penembakan sangat jelas menunjukan kalau
pelaku teror di Papua selama ini adalah Militer Indonesia itu sendiri.
Dengan melihat rentetan peristiwa kekerasan yang dilakukan oleh Aparat
Militer Indonesia terhadap Rakyat Papua di Tanah Papua, maka kami
Aliansi Mahasiswa Papua ( AMP ) Komite Kota Yogyakarta menuntut “ TARIK MILITER (TNI-POLRI) DARI SELURUH TANAH PAPUA ” dan menyatakan sikap :
1.Tarik Militer (TNI-POLRI) Organik dan Non Organik dari Seluruh Tanah Papua
2.Bubarkan Komando Teritorial serta, Batalion 753 Nabire dan Batalion 756 Wamena
3.Tutup Penambangan Liar di Degeowoo dan Perusahaan-Perusahaan Asing di Seluruh Tanah Papua
4.Buka Ruang Demokrasi Yang Seluas – luasnya di Tanah Papua
Demikian pernyataan sikap Aliansi Mahasiswa Papua ( AMP ), kami
menyerukan kepada seluruh Mahasiswa Papua untuk bersatu dan bersama-sama
berjuang melawan segalah bentuk kekerasan dan penindasan yang terus di
lakukan oleh Militer Indonesia terhadap Rakyat Papua.
Salam Pembebasan "Bersama Kebenaran Sejarah Sang Bintang Kejora"
Yogyakarta, 11 Juni 2012
Sonny Dogopia
Kordinator Umum Aksi
0 komentar:
Posting Komentar